Selasa, 26 Januari 2016

Chatting WhatsApp dengan Catatan

27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: Banyak sekali kejadian yang mengundang kita untuk berkomentar.

Begitu rumit, banyak dan bersilewerannya peristiwa demi peristiwa yang membuat kening kita mengernyit.

Tapi cukuplah ayat ini sebagai tanggapan untuk semua itu.

اسْتِكْبَارًا فِي الْأَرْضِ وَمَكْرَ السَّيِّئِ ۚ وَلَا يَحِيقُ الْمَكْرُ السَّيِّئُ إِلَّا بِأَهْلِهِ ۚ فَهَلْ يَنْظُرُونَ إِلَّا سُنَّتَ الْأَوَّلِينَ ۚ فَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَبْدِيلًا ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّتِ اللَّهِ تَحْوِيلًا

karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu. (Fathir: 43)

Memanglah bila keyakinan hidup akhirat dengan segala permasalahannya sirna dari dada apapun perbuatan tidak akan sungkan untuk dilakukan.
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: 📘 PERINTAH MENYEBARKAN SALAM 📗

 

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim (no. 54) Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا وَلاَ تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوْا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ.

"Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman hingga kalian saling cinta. Maukah aku tunjukkan sesuatu, bila kalian lakukan maka kalian akan saling cinta? Sebarkanlah salam di antara kalian."

Dari Abdullah bin 'Amr, bahwasanya ada seseorang bertanya kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam: "Islam seperti apakah yang baik?" Beliau menjawab:

تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ.

"Engkau berbagi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang kau kenal ataupun tidak." (Muttafaq 'alaihi)

Mengucapkan salam di dalam Islam merupakan hak seorang muslim kepada saudaranya sesama muslim. Hukum memulai salam adalah sunnah, sedangkan hukumnya menjawabnya adalah wajib. Dan kita sebagai kaum muslimin, sangat dianjurkan untuk menyebarkan salam di antara kita.

Di bawah ini beberapa poin penting seputar salam. Semoga bermanfaat.

○ 1). Anjuran menyebarkan salam. (HR. Ahmad, Ibnu Hibban, al-hakim. Lihat: Shahih al-jami', no. 1085)

○ 2). Berpegang teguh dengan salam yang diajarkan agama Islam dan menjauhi ucapan salam selain dari Islam.

○ 3). Pahala yang melimpah bagi orang yang mengucapkan salam secara sempurna. (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2163)

○ 4). Menjawab salam dengan ucapan yang lebih baik atau minimal semisalnya. (QS. sn-Nisa': 86)

○ 5). Tidak memulai salam kepada ahlul kitab dan non muslim. (HR. Muslim)

○ 6). Orang yang muda memulai salam kepada yang lebih tua. Yang sedikit memulai salam kepada yang lebih banyak. Yang sedang berdiri memulai salam kepada yang sedang duduk. Yang sedang berjalan memulai salam kepada yang berdiri. Yang berkendara memulai salam kepada yang berjalan. (HR. Ahmad, al-Bukhari dalam Shahih al-Bukhari dan al-Adab al-Mufrod, at-Tirmidzi, al-Abdurrozzaq, Ibnu Hibban. Lihat: ash-Shahihah, no. 2199, Shahih at-Tirmidzi, no. 2175)

○ 7). Anjuran mengucapkan salam ketika masuk dan keluar majelis. (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, al-Hakim. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2177)

○ 8). Selain mengucap salam, dianjurkan berjabat tangan ketika bertemu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, ath-Thobroni. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2197, ash-Shahihah, no. 526)

○ 9). Mengucap salam sebelum bertanya dan berbicara. (HR. At-Tirmidzi, Ibnu 'Adi, Ibnu Sunni. Lihat: Shahih at-Tirmidzi, no. 2170, ash-Shahihah, no. 816)

○ 10). Mengulangi salam hingga tiga kali bila tidak terdengar. (HR. Al-Bukhari)

○ 11). Mengucapkan salam kepada anak-anak. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

○ 12). Sunnahnya titip salam kepada orang lain. (HR. Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

○ 13). Mengucap salam ketika ziaroh kubur. (HR. Muslim)

Semoga keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah senantiasa bersama kita. Aamiin.

✅ Bagian Indonesia
🏠 ICC DAMMAM KSA
📅 [ 05/04/1437 H ]
============================
🔹 WhatsApp 🔹 Telegram
ICC DAMMAM KSA

♻Republished by MRA Al-Jafari Al-Alabi
📁Grup WA & TG Dakwah Islam
📩TG Bot : @DakwahIslam_Bot
🌐TG Channel : @DakwahIslam

Share yuk semoga saudara anda mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: HADIAH UNTUK SAHABAT2KU DI GRUP INI

════════
Berkata Umar bin Khattab Radhiyallahu 'anhu: Tidaklah seorang hamba diberi kenikmatan yang lebih besar setelah keislaman, selain sahabat yang sholih. Maka apabila kalian mendapati teman yang sholih, peganglah ia erat-erat"

══════════
Berkata Imam Syafi'i:
" Apabila kalian memiliki teman - yg membantumu dalam ketaatan- maka genggam erat tangannya, karena mendapatkan seorang sahabat itu sulit sedangkan berpisah darinya itu mudah"

══════════
Berkata Al Hasan Al Bashri:
" Sahabat2 kami lebih kami cintai daripada keluarga dan anak2 kami, karena keluarga kami mengingatkan kami pada dunia, sedangkan sahabat2 kami mengingatkan kami pada akhirat. Dan sebagian sifat mereka adalah : itsar (mendahulukan orang lain dalam perkara dunia)

═════💠💠═════
💞 Berkata Luqman Al hakim pada anaknya:
" Wahai anak ku hendaknya yang pertama engkau usahakan setelah keimanan kepada Allah adalah mencari sahabat yang jujur. Karena ia ibarat pohon, bila engkau duduk berteduh di bawahnya, ia akan meneduhimu, bila engkau mengambil buahnya dia akan mengenyangkanmu, dan bila ia tidak memberimu manfaat, ia tidak merugikanmu"

═════💠💠═════
💞 Ketika Imam Ahmad rahimahullah sakit, sampai terbaring di tempat tidurnya, sahabat beliau, Imam Syafi'i rahimahullah menjenguknya. Maka tatkala Imam Syafii melihat sahabatnya sakit keras, beliau sangat sedih, sehingga menjadi sakit karenanya. Maka ketika Imam Ahmad mengetahui hal ini, beliau menguatkan diri untuk menjenguk Imam Syafi'i. Ketika beliau melihat Imam Syafi'i beliau berkata:
Kekasihku sakit, dan aku menjenguknya
Maka aku ikut menjadi sakit
karenanya
Kekasihku telah sembuh dan ia
menjengukku
Maka aku menjadi sembuh
setelah melihatnya

═════💠💘💠═════
🍁 Ya Allah berikan kepada kami sahabat sahabat yang sholih

🍁 Allah berfirman :
: {وسيق الذين اتقوا ربهم إلى الجنة زمرا} .
Imam Ibnul Qayyim berkata menafsirkan ayat ini: "Allah enggan memasukkan manusia ke dalam surga dalam keadaan sendirian, maka setiap orang akan masuk surga bersama sama dengan sahabatnya"

🌿 Aku memohon kepada Allah, dengan nama-namaNya dan sifat-sifatNya yang mulia, agar kita menjadi sahabat sejati dalam ketaatan, yang kelak tangan-tangan ini akan menggandeng tangan yang lain memasuki surgaNya. Aamiin ya Rabbal 'aalamiin
⌣̊┈»̶·̵̭̌✽✽·̵̭̌«̶┈⌣̊💛💙💜💚❤

Wahai para sahabat-sahabat ku yg shaleh.. ingatlah diriku ketika kelak ALLAH memasukan dirimu ke surga-NYA.. gandenglah tanganku agar aku dapat beriring bersama denganmu menuju Surga ALLAH....
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: Kisah Guru Imam Bukhari yang Meninggalkan Sholat Jama'ah


Imam 'Ubaidillah bin Umar al Qawariry adalah salah seorang di antara guru Imam Bukhari dan Muslim.
Beliau menceritakan tentang pengalamannya:

Aku hampir tidak pernah ketinggalan shalat berjama'ah. Suatu hari aku kedatangan tamu yang membuatku terlambat melakukan shalat Isya berjama'ah. Setelah itu aku pergi keluar mencari orang untuk teman shalat berjama'ah di antara qabilah-qabilah Bashrah. Tapi sayangnya semua orang sudah shalat.

Aku berbisik di dalam hati, Rasulullah pernah bersabda:
"Shalat berjama'ah lebih utama dari pada shalat sendirian dengan 27 derajat".
Akhirnya aku pulang lagi ke rumah. Sesampai dirumah aku mengerjakan shalat Isya sebanyak 27 kali. Setelah itu aku langsung tidur...Di dalam tidurku, aku bermimpi melihat diriku bersama serombongan orang yang lagi menunggang kuda. Akupun juga menunggangi kuda. Kami saling berpacu. Namun kuda-kuda mereka mampu memacu mendahului kudaku. Lalu aku memukul kuda tungganganku supaya ia menyusul mereka.
Tiba-tiba orang yang berada di akhir rombongan menoleh kepadaku dan berkata:
"Jangan paksa kudamu! Engkau tidak akan bisa menyusul kami".
Aku bertanya: Kenapa?
Dia menjawab: Karena kami shalat Isya berjama'ah.

******Berapa shalat jama'ah kah yang sudah kita tinggalkan? Bagaimanakah kondisi kuda kita? Sudah sejauh mana kita ketinggalan dari rombangan? Ataukah kuda kita sudah sakit-sakitan dan tidak bisa lagi dibawa berlari untuk mengantar ketempat tujuan?
Dan na'udzubillah kalau kita tidak punya kuda sama sekali.

Rasulullah mengatakan: "Amalan yang pertama sekali dihisab nanti di akhirat adalah shalat. Barang siapa yang shalatnya beres, maka ringanlah urusan selanjutnya".

Ya Allah, berilah kami bimbingan-Mu untuk selalu menegakkan shalat berjama'ah.
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: Assalamu'alaikum

Copas grup WA

Nice story,
Aku tak Mau Menghafal Doa Ini!

Aku adalah salah seorang guru di sebuah Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di salah satu kota besar di negeri ini. Hampir setiap maghrib aku habiskan waktuku bersama anak-anak kecil. Mengajari mereka membaca Al-Quran, menghafal doa-doa umum, dan menghafal surat-surat pendek bukanlah hal yang membosankan bagiku. Tawa canda mereka, kepolosan mereka, dan kenakalan mereka, seolah-olah membawa kebahagiaan tersendiri bagiku.

Pada suatu pertemuan, setelah mendampingi murid-muridku dalam membaca Al-Quran, kuminta mereka untuk menghafal seuntai doa. Ya! Doa yang telah umum diketahui, yaitu doa untuk orang tua: Rabbighfirlì waliwàlidayya warhamhumà kamà rabbayànì shaghìrà. Secara bahasa, terjemahan doa tersebut kurang lebih seperti ini, "Ya Tuhan, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka mendidikku di waktu kecil". Aku tak pernah meminta murid-muridku untuk menghafal seuntai doa kecuali dihafal juga terjemahannya.

Seperti biasa, mereka yang telah berhasil menghafalnya dipersilakan pulang duluan. Kulihat murid-muridku menghafalkannya dan berusaha untuk menjadi yang pertama kali pulang. Satu per satu mulai menunjukkan hafalannya kepadaku. Mereka pun pulang setelah kunyatakan hafalannya diterima hingga tinggal tersisa satu anak lagi.

Kudengar hafalannya tak pernah sampai selesai. "Rabbighfirlì… waliwàlidayya… warhamhumà…", ucapnya terbata-bata berusaha mengingat apa yang ia hafal. Ia berhenti sejenak. Lalu ia mengulanginya lagi dari awal. Ia terus melakukan hal yang sama berulang-ulang. Akhirnya aku menimpali hafalannya, "Kamà rabbayànì shaghìrà".

Rupanya, ia tak menghiraukanku. Ia kembali memperlancar potongan doa yang telah dihafalnya. Kutimpali lagi dan ia tak menghiraukanku. Pada kali yang ketiga, setelah kutimpali hafalannya, ia berhenti sejenak dan mendekatiku seraya berkata, "Pak Ustadz, aku tak mau menghafal doa ini!"
Dengan sedikit heran, aku bertanya, "Lho, kenapa?"

Dengan sedikit gugup, ia menjawab, "Ayah dan Ibu sibuk bekerja, bilang sibuk dakwah dan mengajar. Sering sekali aku tidur di rumah hanya dengan bibi (asisten rumah tangga) atau bahkan sendiri. Jika keduanya sedang ada di rumah, aku tak pernah mendengar salah satu dari mereka membaca atau menghafal Al-Quran. Keduanya lebih banyak menghabiskan waktu di depan handphone atau laptopnya. Keduanya sering sekali membelikanku mainan tapi keduanya tak ada yang mau bermain denganku. Mainan itu hanya sebagai pengalih agar aku tak mengganggu pekerjaan mereka."

Aku menghela nafas panjang.
"Pak Ustadz, aku tak mau menghafal doa ini. Aku tak mau Allah menyayangi orang tuaku sebagaimana orang tuaku menyayangiku", tutupnya.
Mataku berlinang. Kukatakan kepadanya, "Semoga Allah merahmatimu. Cukuplah menghafal doanya hanya Rabbighfirlì waliwàlidayya warhamhumà dan kamu boleh pulang."

Kini aku mengerti, sayangnya kita kepada anak-anak kita boleh jadi adalah parameter sayangnya Allah kepada kita.

Jadilah orang tua yg hebat, -ayah bunda 😌

Ditulis oleh:
Rasta Taleowak
22 Desember 2015
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: Bacalah, 5 Bukti Cepat Bangun Pagi Bikin Cepat Kaya dan Sehat

Apakah Anda pernah mendengar istilah "Jangan bangun siang nanti rezeki di patok ayam?"

Mungkin itulah yang dimaksud dengan banyak rezeki menunggu kita dipagi hari.

Mengapa bangun pagi selalu dikaitkan dengan terbukanya pintu rezeki?

Berikut ini adalah beberapa bukti bahwa bangun pagi memang dapat membuka pintu rezeki lebih lebar lagi.

1. Antara terbit fajar dengan terbit matahari adalah saat Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ahmad dan al-Baihaqi, diceritakan bahawa ketika Rasulullah pulang dari salat subuh di Masjid Nabawi, beliau mendapati puterinya, Fatimah, masih tidur.

Dengan penuh kasih sayang lantas beliau menggerakkan badan puterinya itu lalu berkata, "Wahai anakku, bangunlah, saksikan rezeki Tuhanmu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai kerana Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya, antara terbit fajar dengan terbit matahari."

2. Doa keberkahan dari Rasulullah untuk umatnya yang senang bangun subuh

"Ya Allah berkahilah umatku selama mereka senang bangun Subuh." (HR Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah).
Siapa yang tidak meyakini doa Rasulullah?
Doa ini menunjukkan bahwa keberkahan akan didapatkan oleh orang-orang yang senang bangun subuh.

Bagi yang merasa punya penghasilan banyak, tapi tidak pernah cukup, barangkali karena penghasilan yang diperoleh belum mengandung keberkahan!

Coba praktekkan bangun lebih pagi!

3. Bangun pagi membuat mood lebih baik

Peneliti dari Roehampton University di Inggris menyimpulkan kalau bangun pagi membuat tubuh lebih sehat, mood yang baik, dan membuat orang memiliki indeks massa tubuh ideal.

"Mereka yang bangun pagi cenderung lebih sehat dan lebih bahagia," ungkap peneliti Dr Joerg Huber, yang dikutip melalui Medicmagic.
Mereka yang bangun lebih pagi umumnya punya mood yang lebih ceria dan bahagia ketimbang orang-orang yang bangun terlambat.

Studi ini juga dilaporkan dalam jurnal Emotion tahun 2012 di mana ternyata sistem syaraf dipengaruhi kebiasaan bangun pagi ini.
Mood yang lebih baik dan keceriaan ini tentu saja berpengaruh pada semangat kita dalam mencari rezeki di hari itu.

4. Bangun pagi lebih sehat

Analisa para ilmuwan dari Universitas Toronto Kanada pun menyimpulkan, mereka yang bangun lebih pagi secara umum memiliki kondisi kesehatan yang lebih baik.

Orang yang bangun lebih pagi juga merasa lebih bahagia hidupnya dibandingkan yang bangun siang karena mereka lebih mudah beradaptasi dengan jadwal aktivitas sehari-hari.

Efek terhadap pendapatan rezeki?
Sudah tentu lebih kencang ketimbang orang yang kondisi kesehatannya buruk dan sulit beradaptasi dengan jadwal sehari-hari.

5. Bangun pagi membuat badan lebih aktif dan berenergi

Bangun lebih pagi bukan bikin badan jadi lemas, malah justru lebih aktif dan terasa penuh energi.

Apalagi jika disertai dengan senam-senam singkat atau sekedar pemanasan.

Hal ini dibalas lebih dalam di Journal of Applied Psychology Social tahun 2009.

Tidak hanya itu, bangun pagi pun disinyalir dapat melangsingkan tubuh.

Tentu saja orang yang lebih aktif dan berenergi akan lebih semangat dalam pencapaian target pekerjaan, ujungnya juga berpengaruh pada pendapatan rezeki.

6. Bangun pagi membuat tingkat depresi lebih rendah

Penelitian di Jerman pada tahun 2013 menemukan hubungan antara depresi yang lebih tinggi dengan kecenderungan tidur larut malam.
Mereka yang tidur cukup dan bisa bangun lebih pagi memiliki tingkat depresi rendah.

Tingkat depresi dan stres yang lebih rendah bisa dipastikan dapat mempengaruhi kinerja kita menjadi lebih produktif.
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: Bismillah, sedikit catatan kecil dari ayat - ayat yang ada di dalam Al - Qur'an, semoga bermanfaat.


"Hai orang - orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya mendapatkan keberuntungan."

(Al - Ma'idah : 35)

"Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu."

(Al - Mujadilah : 6)

"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang - orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata : "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun."

(Al - Kahfi : 49)
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: 6 PENGHALANG HIDAYAH

1. Sibuk dengan kenikmatan, tapi lalai mensyukurinya.
2. Cinta pada Ilmu, tapi tidak mengamalkannya.
3. Slalu berbuat dosa, tapi menunda taubat.
4. Bangga bergaul dengan orang shaleh, tapi tidak mau meneladani perbuatannya.
5. Tahu bahwa dunia berpaling menjauhi, tapi mereka berusaha mengejarnya.
6. Tahu bahwa akhirat mendatangi, tapi mereka justru berpaling menjauhinya.
(Al-Fawa'I'd, hal: 196).

"Orang lalai memulai harinya dgn memikirkan APA yang harus dia kerjakan. Sementara itu, orang berakal merenungkan APA yang akan Allah lakukan terhadapnya".
(Ibnu Atha'illah)

Yuk bersama membaca DO'A PAGI INI

Ya Allah Ampunilah jika diriku masih rapuh
terhadap godaan kenikmatan dunia yang sesaat,
ampunilah jika diriku seringkali melalaikanMu
dan ampunilah juga jika diriku masih sering
menganggap enteng kekuasaanMu.
Ya Allah Ampunilah dosa-dosa ibuku, bapakku,
istri/suamiku, anak-anakku, saudara-saudaraku
dan para sahabatku.
Ya Allah Senantiasa bimbinglah diriku agar kuat
dalam mempertahankan keimanan kepadaMu
dan tidak mudah terhadap godaan kenikmatan
dunia yang sesaat.
Ya Allah Engkaulah maha penerima taubat serta
maha bijaksana. kepadaMu lah ku serahkan diri
ini.
Ya Allah Jadikan diriku sebagai hamba-hamba
pilihanMu yang senantiasa dekat denganMu.
Aamiin.
27/01/2016, 9:38 - Fadrizali: Bismillah, ayat renungan bagi kita untuk menghindarkan diri dan keluarga dari api neraka. semoga bermanfaat dan Allah meridhoi kita agar terhindar dari api neraka.


"Hai orang - orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat - malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

(At - Tahrim : 6)

"Hai orang - orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?"

(As-Saf : 10)

"(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui."

(As-Saf : 11)

Riwayat chatting terlampir sebagai file "Chatting WhatsApp dengan Catatan.txt" di email ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar